Siap sedia, berjaga-jaga selalu, jangan lengah.

Matius 25:1-13
Minggu Sengsara 6

Digambarkan dalam perumpamaan ini bahwa mempelai laki-
laki akan datang pada waktu yang tidak disangka-sangka.
Mempelai laki-laki menuntut gadis-gadis telah siap
sedia kapan saja dengan perlengkapan lengkap agar
sewaktu-waktu ia datang, para gadis segera menyambutnya
dapat pergi bersama dia masuk ke perjamuan kawin. Gadis-
gadis harus tahu apa yang harus dilakukan untuk
mempersiapkan dan memperlengkapi dirinya dengan baik
dan penuh tanggung jawab. Meski waktu kedatangan sang
mempelai laki-laki tidak diketahui, gadis-gadis itu
harus terus berjaga-jaga dan siap siaga. Pelita dan
minyak yang dipakai untuk menggambarkan kesiapan para
gadis adalah semacam obor yang perlu setiap lebih
kurang 15 menit dituangi minyak zaitun agar tetap
menyala. Ketika mempelai laki-laki datang, mereka dapat
ikut dalam prosesi mempelai laki-laki ke perjamuan
tanpa kekurangan minyak.


Perumpamaan ini mengajarkan tentang apa yang terjadi saat
Tuhan Yesus datang kembali menjemput murid-murid untuk
dibawa masuk kedalam kemuliaan-Nya. Tuhan Yesus
mengumpamakan diri-Nya sebagai mempelai laki-laki yang
kedatangan-Nya terjadi secara tiba-tiba. Ia hanya akan
membawa gadis-gadis yakni jemaat-Nya yang siap sedia.
Bagi yang tidak mempersiapkan diri tidak ada kesempatan
untuk berbenah. Segera pintu ruang perjamuan ditutup
dan tidak akan dibuka kembali.


Menjadi-gadis-gadis bijaksana adalah tanggung jawab setiap
Kristen. Pelita harus tetap menyala saat mereka
berjalan dalam prosesi ke perjamuan. Untuk itu perlu
mempersiapkan dan memperlengkapi diri. Dalam
perumpamaan-perumpamaan yang mendahului (22:1-14, 24:29-
36, 24:37-44, 24:45-51) kita mengerti bahwa kedatangan
Tuhan Yesus akan memisahkan antara yang siap dan yang
melalaikan. Padahal Ia datang dalam waktu yang tidak
dapat diketahui. Ia datang dengan tiba-tiba. Oleh sebab
itu sebagai jemaat-Nya kita harus hidup sesuai dengan
petunjuk firman-Nya, menaati perintah-Nya, dan setia
menantikan dalam kewaspadaan penuh. Hati dan pikiran,
tindakan dan perbuatan kita hendaknya diarahkan pada
hari kedatangan-Nya, sehingga kita siap kapan saja
dijemput dan dibawa masuk ke pesta perjamuan.


Renungkan:
Hiduplah sebagai 'mempelai perempuan' yang siap sedia
seolah-olah sang mempelai laki-laki datang pada hari
ini.

Scripture Union Indonesia © 2017.