Kristen dan kemerosotan moral masyarakat.

Matius 5:27-48
Minggu ke-1 sesudah Natal

Sehari-
harinya masyarakat Indonesia disuguhi sinetron-
sinetron yang bertemakan perselingkuhan, seks
bebas, pengagungan harta, dan kekerasan, demi
tercapainya suatu tujuan; perempuan muda dengan
pakaian super ketat di jalanan dan situs
pornografi di internet; fakta pelecehan hukum demi
melindungi kepentingan penguasa dan orang kaya:
orang yang salah menjadi benar; dan penindasan
rakyat kecil demi keuntungan bisnis. Semua itu
membuat hal-hal yang tabu menjadi halal. Tindakan
main hakim sendiri dan demonstrasi yang destruktif
dipilih sebagai sarana pelampiasan hidup yang
tertindas. Kemerosotan moral telah melanda
masyarakat.


Kristen sebagai garam dan terang dunia harus
mempunyai kualitas moral sesuai standar Allah,
karena itu Kristen harus menolak segala bentuk
dosa secara radikal (ayat 29-30). Dalam hukum
masyarakat, berzinah adalah dosa sebab ia
menggunakan orang lain hanya sebagai obyek seks.
Bagi Allah imajinasi seksual pun termasuk zinah
sebab ia memandang orang hanya sebagai obyek
seksual. Padahal Kristen harus memandang manusia
sebagai pribadi yang berharga. Perceraian yang
disahkan secara hukum sebenarnya adalah
penyimpangan terhadap ketetapan Allah dan
pengkhianatan janji kesetiaan antara suami istri.
Dalam masyarakat dimana hukum dilecehkan dan
penguasa sulit dipercaya, kejujuran Kristen dalam
perkataan harus tetap ditegakkan. Bagi Kristen,
perkataan adalah hutang yang harus dibayar.
Walaupun prinsip mata ganti mata dalam PL
menetapkan batas pembalasan sebagai peraturan yang
adil. Namun standar Yesus adalah tidak
memperlakukan orang lain berdasarkan apa yang adil
namun berdasarkan apa yang baik. Bahkan Kristen
harus mengasihi musuhnya dan berdoa bagi mereka
yang menganiaya, seperti Allah juga memberikan
berkat kepada orang jahat (ayat 45). Dengan kata
lain Kristen harus meneladani Allah.


Renungkan: Kemerosotan moral dalam masyarakat bukan
merupakan peluang bagi Kristen untuk berkompromi
ataupun merendahkan standar moralnya. Sebaliknya
Kristen harus semakin giat memperlihatkan kepada
masyarakat standar moral yang sesuai dengan
kehendak Allah melalui kehidupan Kristennya, agar
masyarakat sadar bahwa apa yang disuguhkan kepada
mereka bukan sesuatu yang wajar dan biasa, namun
suatu dosa yang dibenci Allah.

Scripture Union Indonesia © 2017.