Kehadiran pemimpin rohani.

Nehemia 13:1-13
Minggu ke-24 sesudah Pentakosta

Setelah menjadi gubernur di Yudea selama 12 tahun, Nehemia kembali
ke Susan. Ketika ia tidak berada di Yerusalem, bangsa Israel
sedikit demi sedikit melanggar perjanjian yang mereka buat untuk
melakukan semua hukum Taurat dengan sungguh-sungguh (10:28-39).
Ketika Nehemia kembali ke Yerusalem untuk menjadi gubernur yang
kedua kalinya, ia mendapati Imam Elyasib yang diangkat menjadi
pengawas bilik-bilik rumah Allah menyediakan bilik besar bagi
Tobia, kenalan baik Imam Elyasib sekaligus musuh lama orang
Yahudi. Padahal bilik itu biasanya digunakan untuk menyimpan
korban sajian, kemenyan, perkakas, dan persembahan perpuluhan (4-
5). Nehemia juga mendapati ibadah di Bait Suci tidak diadakan
lagi. Para orang Lewi yang biasanya melayani di Bait Allah
kembali bekerja di ladang untuk mendapatkan nafkah, sebab mereka
tidak lagi menerima persembahan untuk mendukung kehidupan mereka
(10-13).


Nehemia tidak dapat tinggal diam melihat dosa kembali menggerogoti
bangsanya. Tindakan Nehemia yang penuh kemarahan atas Tobia dan
hartanya merupakan manifestasi sikap Nehemia yang merindukan
reformasi yang sungguh terjadi dalam kehidupan bangsanya dan ia
tidak dapat berkompromi dengan dosa. Tindakan Nehemia ini
mengingatkan kita akan tindakan Yesus di Bait Allah (Mat. 21:12-
13). Bagi Nehemia, Elyasib telah menjungkirbalikkan tatanan
prioritas kehidupan umat Allah. Apakah dapat dibenarkan bilik
yang seharusnya digunakan bagi kelangsungan kehidupan dan tata
ibadah ternyata digunakan untuk kepentingan pribadi (4-5)?
Nehemia pun bertindak tegas dengan mengumpulkan kembali orang-
orang Lewi dan mengangkat pengawas perbendaharaan yang baru,
sehingga kesejahteraan orang Lewi terjamin. Itu semua dilakukan
agar kehidupan ibadah bangsa ini kembali berjalan dan reformasi
terus bergulir seperti yang terjadi setelah peristiwa ini (1-3).


Renungkan:
Kehadiran pemimpin rohani yang berwibawa, peka terhadap dosa
sekecil apa pun, berani menentang dan menghancurkan dosa, tidak
kompromi terhadap dosa, berkomitmen penuh bagi pembangunan moral
dan spiritual umat Allah, sungguh diperlukan. Berdoalah agar
Allah memberikan kepada gereja Anda seorang pemimpin rohani
seperti Nehemia.

Scripture Union Indonesia © 2017.