Dibutuhkan: pemimpin yang adil, benar, dan bijak.

Amsal 29
Minggu ke-21 sesudah Pentakosta

Bila iklan lowongan pekerjaan ini dimuat dalam sebuah surat kabar
terkenal, bagaimana respons para pembaca, apakah banyak orang
yang berminat melamar? Seseorang dengan syarat pendidikan tinggi
dan pengalaman pekerjaan yang profesional lebih mudah dicari
daripada yang memenuhi persyaratan moral. Orang berpendidikan
doktor lebih banyak dibandingkan orang baik, adil, benar, dan
bijaksana. Orang yang punya pengalaman segudang jauh lebih mudah
dicari daripada orang yang membela kebenaran dan menegakkan
keadilan.


Seorang pemimpin yang berpendidikan tinggi dan punya pengalaman
segudang ternyata tidak menjadi jaminan bahwa kepemimpinannya
akan berhasil dan kokoh. Justru seorang pemimpin yang punya
kualitas moral yang baik akan memimpin dengan baik. Dengan
keadilan ia menjalankan pemerintahannya, sehingga orang yang
dipimpinnya tidak merasa dirugikan (4). Ia tahu hak orang lemah
(7). Dengan bijaksana, ia meredakan amarah orang-orang yang
dipimpinnya (11). Dengan keadilan ia menghakimi orang lemah,
sehingga kesalahan atau ketidakbersalahan dinyatakan dengan
tegas, bukan berdasarkan status ekonomi sang pelaku tetapi
berdasarkan kasus yang sesungguhnya (14). Ia memerintah
berdasarkan hukum dan mengarahkan orang yang dipimpinnya juga
berpegang pada hukum (18). Dengan demikian bukan hanya orang
yang dipimpinnya yang dituntut menaati hukum, tetapi justru mulai
dari dirinya sendiri sebagai pelaku hukum. Ia berhasil menegakkan
hukum karena ia sendiri hidup berpegang pada hukum.


Negara kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang memiliki kualitas moral
sedemikian, sehingga mampu memutar balik arus KKN. Hanya pemimpin
yang tidak pernah terlibat kasus KKN yang mampu menindak tegas
kasus KKN. Hanya pemimpin yang tidak terfokus kepada
kepentingan pribadi dan golongan yang dapat membela hak rakyat
kecil. Hanya pemimpin yang tidak memanipulasi keuangan negara
demi kepentingan pribadi yang dapat menyejahterakan kehidupan
rakyatnya.


Renungkan:
Tak ada guna menunggu lahirnya pemimpin yang demikian. Kita bisa
memprakarsai di dalam keluarga, gereja, masyarakat, dan bangsa
sesuai firman Tuhan hari ini.

Scripture Union Indonesia © 2017.