Jangan sekali-kali memaksa Allah!

2Raja-raja 17:7-23
Minggu ke-3 sesudah Pentakosta

Benarkah pembuangan bangsa Israel ini merupakan `buah' dari
sebuah proses semakin memburuknya perjalanan moralitas dan
kehidupan rohani bangsa Israel yang sudah matang? Benar sekali!
Namun proses ini bukan merupakan prinsip menabur dan menuai
secara alamiah. Allah di belakang semua itu, inilah keyakinan
iman Kristen. Allah sendiri yang menjauhkan mereka dari
hadapan-Nya (18). Bangsa Asyur atau bangsa apa pun hanyalah alat
yang dipakai oleh-Nya. Namun mengapa Allah menghancurkan bangsa
yang telah dipilih dan dipelihara dengan banyak mukjizat-Nya?
Apakah semata-mata karena kedaulatan-Nya? Bukan! Namun karena
keadilan-Nya. Dan ini pun bukan semata-mata inisiatif Allah
sendiri melainkan bangsa Israel sendirilah, dengan segala
perbuatannya yang jahat, yang dapat dikatakan "memaksa" Allah.


Allah sudah melakukan banyak karya dan melengkapi mereka agar dapat
hidup taat dan melayani-Nya. Pertama, Allah sudah memerdekakan
mereka dari cengkeraman bangsa Mesir (7). Kedua, Allah sudah
memberikan hukum-hukum-Nya agar mereka dapat hidup sesuai dengan
kehendak-Nya, (13). Ketiga, sebagai bangsa yang merdeka mereka
membutuhkan wilayah maka Allah pun memberikan tanah kepada
mereka dengan jalan menghalau di hadapan mereka bangsa-bangsa
kafir yang telah mendiami tanah itu (8). Tindakan Allah ini
sebenarnya juga merupakan suatu peringatan agar mereka tidak
hidup menurut bangsa-bangsa kafir. Keempat, tidak hanya sekali
Allah memperingatkan mereka untuk bertobat bahkan melalui banyak
nabi dan tukang tilik (13).


Tindakan Israel telah menyingkirkan bahkan meniadakan Allah. Lebih
parah lagi, cara dan sikap mereka melakukan perbuatan dosa
mencerminkan suatu kondisi bahwa bangsa Israel telah kecanduan
akan dosa seperti seorang budak yang tidak mampu menolak
perintah tuannya. Hati mereka menjadi keras dan bebal sehingga
secara moral mereka tidak mungkin memperbaharui keberadaan
mereka sendiri.


Renungkan:
Kristen yang telah dipilih, dipanggil, dan ditebus juga tidak
mungkin bebas dari hukuman jika Kristen memilih untuk hidup
seperti bangsa yang tidak mengenal Allah. Kelanjutan Kekristenan
di Indonesia tidak tergantung kepada strategi politik partai
yang sedang memerintah, tetapi kepada kesetiaan Kristen sebagai
umat-Nya.

Allah sudah melakukan banyak karya dan melengkapi mereka agar dapat hidup taat dan melayani-Nya. Pertama, Allah sudah memerdekakan mereka dari cengkeraman bangsa Mesir (7). Kedua, Allah sudah memberikan hukum-hukum-Nya agar mereka dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya, (13). Ketiga, sebagai bangsa yang merdeka mereka membutuhkan wilayah maka Allah pun memberikan tanah kepada mereka dengan jalan menghalau di hadapan mereka bangsa-bangsa kafir yang telah mendiami tanah itu (8). Tindakan Allah ini sebenarnya juga merupakan suatu peringatan agar mereka tidak hidup menurut bangsa-bangsa kafir. Keempat, tidak hanya sekali Allah memperingatkan mereka untuk bertobat bahkan melalui banyak nabi dan tukang tilik (13).

Tindakan Israel telah menyingkirkan bahkan meniadakan Allah. Lebih parah lagi, cara dan sikap mereka melakukan perbuatan dosa mencerminkan suatu kondisi bahwa bangsa Israel telah kecanduan akan dosa seperti seorang budak yang tidak mampu menolak perintah tuannya. Hati mereka menjadi keras dan bebal sehingga secara moral mereka tidak mungkin memperbaharui keberadaan mereka sendiri.

Renungkan: Kristen yang telah dipilih, dipanggil, dan ditebus juga tidak mungkin bebas dari hukuman jika Kristen memilih untuk hidup seperti bangsa yang tidak mengenal Allah. Kelanjutan Kekristenan di Indonesia tidak tergantung kepada strategi politik partai yang sedang memerintah, tetapi kepada kesetiaan Kristen sebagai umat-Nya.

", "http://www.su-indonesia.org/images/santapanHarian/1065-t.jpg", 520, 350)'>
Scripture Union Indonesia © 2017.