8Des2016
Berani Memberi
Pengkhotbah 11:1-8
Minggu Adven ke-1
Dalam hidup yang singkat ini, sangat penting bagi kita tidak membuang-buang kesempatan. Pengkhotbah mengerti akan hal ini. Karena itu, ia mengajak kita untuk hidup dengan berani. Salah satu hal yang lalai kita lakukan adalah memberi. Pengkhotbah mengajak kita berani memberi. Kita perlu belajar memberikan "roti" yang merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Pengkhotbah mengajak kita bukan hanya memberikan...
Inawaty Teddy
9Des2016
Hiduplah dengan Saleh
Pengkhotbah 11:9-12:8
Minggu Adven ke-1
Dalam segala kesulitan hidup yang pernah dilewati, kerap kali kita tidak mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup bagi Tuhan (Rm. 12:1). Karena itu, Pengkhotbah memerintahkan kita untuk mengingat Pencipta pada masa muda (12:1). Kata "mengingat" dalam konsep bahasa Ibrani tidak sekadar mengingat dengan akal budi, tetapi juga menjalankannya sebagai suatu komitmen. Mengapa perlu menjalankan...
Inawaty Teddy
10Des2016
Takut akan Allah dan Nikmatilah Hidup
Pengkhotbah 12:9-14
Minggu Adven ke-1
Dalam keseluruhan Kitab Pengkhotbah, keluh kesah dan susah payah menjalani hidup bergema. Hukuman Tuhan yang menjadi penyebab kesusahan manusia (3:10; bdk. Kej. 3:17-19). Keberdosaan manusia membuat hidup penuh kemalangan dan ketidakadilan. Bahkan insitusi pengadilan pun mempraktikkan ketidakadilan (3:16; 4:1). Sebagai manusia fana, tiada seorang pun dapat mengendalikan kenyataan yang telah terjadi...
Inawaty Teddy
11Des2016
Jaminan Penggenapan Perjanjian-Nya
Mazmur 89:20-38
Minggu Adven ke-2
Noblesse oblige?(baca n?-'bles-?-'bl?zh) merupakan ungkapan dalam bahasa Perancis yang artinya kehormatan yang disertai tanggung jawab. Ungkapan ini berlaku dalam setiap dimensi kehidupan manusia. Contohnya, dalam dunia akademis, gelar sarjana merupakan kehormatan intelektual yang diraih oleh seseorang. Demikian halnya menjadi seorang suami atau isteri juga adalah kehormatan dari Tuhan. Karena...
Samuel Santoso
12Des2016
Allah Sumber Hikmat
Ayub 32:1-22
Minggu Adven ke-2
Elihu berpegang pada pendapat umum yang menganggap bahwa seseorang yang berumur lanjut pasti berhikmat dan tidak demikian halnya dengan orang muda (6). Pandangan ini lazim karena orang yang lanjut umur diyakini memiliki banyak pengalaman karena dianggap sudah makan asam garam kehidupan. Elihu mempunyai paradigma sendiri. Ia menyakini bahwa 'roh Allah yang di dalam manusia dan nafas Yang Mahakuasa'...
Samuel Santoso
13Des2016
Allah yang Kreatif
Ayub 33:1-33
Minggu Adven ke-2
Elihu hendak meyakinkan Ayub bahwa pendapatnya diilhami oleh hikmat Allah. Sebab itu, ia menyatakan bahwa perkataannya "keluar dari hati yang jujur" (3-4) dan bukan sekadar "merasa lega" (32:20). Dalam hal ini, Elihu sedang menyalahgunakan ajaran yang benar untuk menyalahkan pembelaan diri Ayub. Allah punya banyak cara kreatif untuk menyatakan rencana dan kehendak-Nya kepada umat-Nya. Elihu menyatakan...
Samuel Santoso
14Des2016
Allah yang Berdaulat dan Bijaksana
Ayub 34:1-37
Minggu Adven ke-2
Elihu menyatakan kebenaran yang lain, yaitu Allah berdaulat melakukan apa saja dan Ia tidak pernah melakukan kesalahan apa pun dalam menilai seseorang dan tindakannya. Allah tidak pernah 'berlaku curang' (10) karena Ia Mahaadil dan Mahakuasa (12). Bagi Elihu, keadilan Allah itu mutlak dan siapa pun tidak dapat menggoyahkan-Nya. Manusia hanya bisa menerima, mengamini, dan merasakannya dalam kehidupannya...
Samuel Santoso
Scripture Union Indonesia © 2017.