Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang doa, yang juga mencakup pengampunan. Dia berkata, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga” (Mat. 6:14). Mengampuni bukan hanya untuk kebaikan orang lain, tetapi juga untuk kebaikan diri sendiri. Ketika Allah mengampuni dosa kita, relasi kita dengan-Nya dipulihkan. Ketika kita mengampuni sesama, hubungan yang rusak dengan sesama mengalami pemulihan. Mengampuni adalah tanda penghormatan terhadap kehidupan bersama. Allah hadir di dalam kehidupan bersama itu dan memiliki otoritas terhadap hidup umat-Nya. Dalam kehidupan bersama, kita mengakui bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kesalahan, dan kita semua diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Tanpa pengampunan, kita bisa terjebak dalam siklus negatif balas dendam. Pengampunan memutus siklus ini dan membuka jalan untuk perubahan positif. Mengampuni bukan berarti mengabaikan kesalahan atau mengesampingkan perasaan. Mengampuni adalah pilihan bijaksana untuk memperkuat ikatan kita dengan Allah dan sesama. Mengampuni adalah proses, dan setiap orang mengalaminya dengan cara yang berbeda-beda. Undanglah Allah untuk masuk ke dalam hidup kita dan menguatkan kita untuk mampu mengampuni. Mari mengampuni dan sabarlah dengan diri sendiri!
![](javascript:fbShare("1930505850532426", "http://www.su-indonesia.org/product.jsp?productId=123", "Mari+Mengampuni%21", "Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang doa, yang juga mencakup pengampunan. Dia berkata, “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga” (Mat. 6:14). Mengampuni bukan hanya untuk kebaikan orang lain, tetapi juga untuk kebaikan diri sendiri. Ketika Allah mengampuni dosa kita, relasi kita dengan-Nya dipulihkan. Ketika kita mengampuni sesama, hubungan yang rusak dengan sesama mengalami pemulihan. Mengampuni adalah tanda penghormatan terhadap kehidupan bersama. Allah hadir di dalam kehidupan bersama itu dan memiliki otoritas terhadap hidup umat-Nya. Dalam kehidupan bersama, kita mengakui bahwa setiap orang memiliki kelemahan dan kesalahan, dan kita semua diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Tanpa pengampunan, kita bisa terjebak dalam siklus negatif balas dendam. Pengampunan memutus siklus ini dan membuka jalan untuk perubahan positif. Mengampuni bukan berarti mengabaikan kesalahan atau mengesampingkan perasaan. Mengampuni adalah pilihan bijaksana untuk memperkuat ikatan kita dengan Allah dan sesama. Mengampuni adalah proses, dan setiap orang mengalaminya dengan cara yang berbeda-beda. Undanglah Allah untuk masuk ke dalam hidup kita dan menguatkan kita untuk mampu mengampuni. Mari mengampuni dan sabarlah dengan diri sendiri!", "http://www.su-indonesia.org/images/product/123-t.jpg", 520, 350))
